Andrea Hirata Seman Said Harun atau yang lebih dikenal Andrea Hirata merupakan seorang penulis asli Indonesia yang lahir di Bangka Belitung pada tanggal 24 Oktober 1967. Salah satu karya legendarisnya yaitu Laskar Pelangi berhasil mengangkat Namanya. Novel tersebut telah diangkat ke layar lebar dan juga diterbitkan ke dalam 25 bahasa dan didistribusikan di lebih dari 130 negara. Berikut ini buku-buku terbaru dan terbaik karya Andrea Hirata.
- Brianna dan Bottomwise
Novel karya Andrea Hirata ini menceritakan tentang John Musciante yang kehilangan gitarnya karena ulah kriminal amatir. Bagi musisi legendaris seperti dirinya, gitar itu punya nilai sentimental yang tak bisa digantikan dengan uang sebesar apa pun. Pada saat itulah, Bottomwise, seorang detektif kenamaan yang cerdik dan karismatik, terlibat ke dalam pusaran arus pencarian gitar legendaris yang penuh kejutan.
Sementara itu, Sadman, si musisi “telinga kuali” akhirnya berhasil mengumpulkan uang dari berjalan tauco untuk mewujudkan impian hidupnya: menghidupkan band dan turut memeriahkan dinamika orkes melayu di kampung asalnya. Banyak musisi lainnya, dari tua hingga muda, jujur hingga korup, yang juga ingin mengukuhkan keberadaan mereka lewat musik. Dan, gitar legendaris itu diam-diam turut menjadi saksi perjuangan orang-orang itu.
- Orang-Orang Biasa
Novel “Orang-Orang Biasa” menceritakan rencana perampokan di Kota Belantik. Kota Belantik sendiri merupakan kota yang bisa dikatakan naif. Alasannya sendiri karena masyarakatnya terkenal ramah dan sopan walaupun pendidikan masyarakatnya tidak tinggi. Namun, julukan naif tersebut hilang dengan adanya kasus perampokan terjadi ketika pawai kemerdekaan yang dilakukan oleh sekelompok perampok. Perampok tersebut merupakan sekawan persahabatan yang melakukan aksi demi anak salah satu diantara mereka yang diterima di Fakultas Kedokteran di salah satu kampus ternama, yaitu Aini anak sulung dari Dinah.
Persahabatan yang terdiri atas 10 orang yaitu Salud, Junilah, Nihe, Dinah, Handai, Sobri, Honorun, Rusip, Tohirin, dan Debut. Persahabatan mereka diawali ketika masa bangku SMA yang mana mereka merupakan siswa-siswa yang tergolong kurang pintar sehingga harus ditempatkan di barisan paling belakang. Bahkan, diantara mereka tidak sampai lulus SMA karena berkali-kali tidak naik kelas. Sampai usia dewasa pun mereka masih kompak menjaga persahabatannya walaupun nasib mereka yang berbeda-beda namun tetap sama dengan kondisi kesederhanaannya. Semasa SMA mereka kerap mendapatkan perundungan dari trio Bastardin dan duo Baron.
Beralih pada rencana perampokan, rencana tersebut dipelopori oleh Debut lalu diikuti oleh yang lainnya walaupun awalnya ada keraguan di hati mereka. Debut yang idealis memimpin rencana tersebut dibantu oleh Handai yang bercita-cita sebagai motivator. Mereka dibagi atas dua tim dan menggunakan kendaraannya yang berbeda pula. Tim 1 gagal melakukannya, sedangkan tim 2 berhasil melakukan perampokan di Toko Batu Mulia dan mendapatkan uang sekitar 18 miliar. Namun, aksi tersebut justru menguak fakta baru bahwa Toko Batu Mulia merupakan tempat penampungan uang korupsi, sehingga polisi berhasil mengamankan tersangkanya yaitu trio Bastardin. Di lain tempat, Kwartet Mul juga berhasil ditangkap ketika melakukan aksi. Pada akhir cerita, Aini anak Dinak melanjutkan pendidikan kedokteran dengan biaya yang mereka dapatkan dengan cara yang halal.
- Guru Aini
Novel “Guru Aini” merupakan prekuel dari novel “Orang-Orang Biasa”. Novel “Guru Aini” menceritakan kisah perjuangan seorang guru untuk mengajar seorang anak yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah, tapi memiliki cita-cita untuk menjadi dokter, agar dapat menyembuhkan ayahnya yang sakit.
Dalam novel tersebut, dikisahkan seorang tokoh sentral yakni Guru Desi yang turut membangun alur cerita. Guru Desi digambarkan sebagai seorang sarjana matematika yang idealis dan juga perfeksionis. Cantik, jenius dan sangat berpendirian. Terlahir sebagai keluarga yang berkecukupan tidak membuatnya tutup mata pada kekayaan orang tuanya. Namun, ia memilih menjalani hidupnya sendiri sebagai seorang guru matematika. Ia tidak peduli tempat bernaung, yang terpenting adalah ia dapat mengamalkan ilmunya. Lantas bagaimana kehidupannya kelak?
Guru Desi ternyata mendapatkan tempat pelosok untuk mengabdi. Bertekad teguh, ia tampak membara mengajar disana. Tujuannya hanya satu yakni ingin mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberantas kebodohan. Ia ditempatkan di Sekolah Menengah Atas Ketumbi. Sebagian besar murid SMA Ketumbi anti dan takut terhadap pelajaran matematika. Desi sempat merasa gagal karena para murid benar-benar tidak menyukai matematik sedikit pun. Namun, Desi tetap pada pendiriannya untuk memberantas kebodohan. Di sekolah tersebut, Bu Desi memiliki seorang anak murid bernama Aini. Aini merupakan anak dari Dinah (salah satu tokoh pada novel Orang-Orang Biasa) yang sama sekali tidak mengerti tentang pelajaran matematika. Nilai Aini di pelajaran matematika sangat buruk sejak ia duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang di sekolah menengah atas ini. Namun, Aini memiliki mimpi untuk menjadi seorang dokter ahli saraf. Mimpi ini muncul, karena Aini melihat kondisi ayahnya yang sakit parah. Keluarga Aini berkekurangan secara ekonomi, maka itu Aini tidak bisa membawa ayahnya berobat ke dokter. Oleh sebab itu, Aini memiliki tekad untuk menjadi seorang dokter, agar dapat menyembuhkan penyakit ayahnya. Aini mengerti bahwa untuk menjadi seorang dokter, Aini harus menguasai pelajaran matematika. Maka itu, Aini kemudian mendaftar untuk dapat masuk kelas Bu Desi, karena Bu Desi merupakan guru matematika paling jenius di sekolah itu Aini belajar mati-matian, begitu giat, dengan tekad bulat, dan dibantu juga oleh Bu Desi, guru matematikanya. Walaupun nilai matematika Aini masih jelek selama proses belajarnya, dan ia sempat menjadi murid dengan nilai paling rendah di kelas, Aini tetap berjuang dan pantang menyerah. Ia terus dan terus belajar, hingga pada akhirnya usahanya terbayarkan. Aini pada akhirnya menjadi ahli dalam pelajaran matematika. Namun, untuk menjadi seorang dokter ternyata tidak bisa hanya dengan ahli dalam pelajaran matematika. Untuk menjadi seorang dokter dibutuhkan modal juga berupa biaya yang cukup besar. Akibat keterbatasan Aini dalam ekonomi, pada akhirnya mimpi Aini menjadi dokter menjadi tertunda. Aini harus berusaha mengumpulkan biaya hingga cukup untuk masuk ke Fakultas Kedokteran.
- Sang Pemimpi
Novel “Sang Pemimpi” merupakan buku kedua Andrea Hirata. Buku ini menceritakan tentang masa SMA tiga orang pemuda, yaitu, Ikal, Arai, dan Jimbron. Mereka bertiga adalah remaja yang berasal dari Belitong dan melanjutkan sekolah di Manggar, SMA Negeri pertama di Manggar. Untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya Arai, Ikal dan Jimbron bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan.
Arai adalah yang paling cerdas diantara mereka bertiga, selalu mengutip kata-kata inspiratif dari berbagai sumber “tak semua yang dihitung bisa diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungkan bisa dihitung”, sedangkan Ikal yang sangat mengidolakan H. Roma Irama akan mengutip kalimat dari lirik lagu raja dangdut tersebut “Darah muda adalah darahnya para remaja” sedangkan Jibron yang sangat menyukai kuda akan mengeluarkan kalimat yang tidak jauh-jauh dari bahasan tentang kuda.
Kehidupan SMA adalah perjalanan mencari jati diri. Arai, saat itu jatuh cinta pada teman sekelasnya, Zakia Nurmala, sedangkan Ikal jatuh cinta pada putri seorang cina, A Ling, dan Jimbron jatuh cinta padaku.
- Mozaik-Mozaik Terindah
Novel “Mozaik-Mozaik Terindah” merupakan buku dengan sekumpulan bab-bab pilihan editor yang dianggap terbaik dari keseluruhan buku-buku Andrea Hirata. Di masing-masing bab pembaca akan menemukan berbagai perasaan yang berkecambuk dalam sanubari. Perasaan-perasaan mengenang masa kecil yang indah dengan bermain sesame kawan, rasa hormat pada guru, alam yang masih asri, tidak ada deadline kerjaan yang bertumpuk, perjuangan anak-anak kampung Belitung yang berusaha untuk tetap bisa sekolah meskipun harus melawan segala ketidaakmungkinan dan semua perasaan lain yang membuat anda sedih dan terharu. Seperti halnya, kisah perjuangan Laskar Pelangi yang menjadi international best-seller, dan sudah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa asing. Laskar Pelangi saat ini juga sudah terbit dalam 22 bahasa dan diedarkan di lebih dari 130 negara. Meskipun novel Mozaik-Mozaik Terindah adalah kumpulan dari banyak buku sehingga ceritanya akan singkat dan padat. Namun, hal ini tidak akan mengurangi pengalaman membaca anda untuk menyusuri alur cerita dan narasi yang dibangun pada karya-karya Andrea. Selain itu, ada banyak kutipan menggugah dan beberapa informasi lebih lanjut mengenai bab yang diceritakan.