1. Different – Kadek Pingetania

 

Novel ini menceritakan kisah Karrel Antonio yang merupakan cowok populer dan merupakan ketua Osis. Pertemuannya dengan Kiara Ifana di saat Mos membuat gadis itu benci terhadap Karrel. Kiara merupakan murid baru pindahan yang seharusnya menjadi kelas 11 namun ia harus mengikuti Mos kembali sebagai pengenalan lingkungan sekolah.

Karrel yang notabenenya anak yang tegas dan dingin serta merupakan orang kaya yang tampan. Dia disegani oleh siapa saja. namun, sikap tengilnya kepada Kiara mampu membuatnya merasa benci. Ada persyaratan dari Karrel untuk Kiara dan persyaratan itu harus terpenuhi. Pertama Kia harus membelikan minuman namun minuman malah di buang tapi Kia tak jadi marah karena ia harus mendapatkan 15 tanda tangan dari anggota Osis.

Syarat kedua harus tidur di bahu Kia di sekolah, itu juga sudah terpenuhi dan ketiga Kia harus menjadi vokalis dari Band Karrel dengan 3 sahabatnya yaitu Gani, Martin dan Rocky. Ada teman Kia yang sama-sama merupakan teman sekelas dan mereka satu bangku bernama Jenny. Jenny itu sendiri merupakan adik dari Martin sahabatnya Karrel.

Karena Kiara ikut ke dalam Band mereka tentunya mereka harus latihan karena akan tampil di sebuah acara. Dan dari latihan tersebut akhirnya Karrel dan Kia malah menjadi semakin dekat. Dan di sekolah Kia juga dekat dengan kakak kelasnya yang bernama Dimas. Dimas adalah orang yang Kia cintai dari pertama masuk sekolah. Dan tak di sangka Dimas juga memiliki perasaan yang sama dan akhirnya mereka pacaran.

2. Delicious Lips – Zulfairy

 

Novel ini menceritakan tentang Zakia, salah satu siswa teladan di sekolah itu, berpostur tinggi, serius, cukup tertawa, menjalani kehidupan yang berkemenakan dan nyaris tanpa cela. Dia diangkat menjadi wakil presiden siswa, bergabung dengan tim bola basket wanita, dan memiliki pacar bernama Mahaka dengan masa depan yang cerah. Aro yang merupakan tukang petarung tiba-tiba menjadi juru masak di toko Betawi. Zakia bingung dengan pemikiran itu.

Cowok yang suka berkelahi kini menjadi koki? Tangan kosong Aro sudah berbahaya, apalagi jika dia dilengkapi dengan pisau. Semua ketertiban yang Zakia pertahankan dalam hidupnya hancur ketika Aro datang ke kelas yang sama dengan Zakia. Aro, seorang anak sekolah yang pendiam, gagap, dan kutu buku, ternyata menjadi badai yang melanda Zakia. Semakin Zakia tertarik dengan karakter mengejutkan Aro, semakin terbukalah luka lama Zakia. Memang benar rasa ingin tahu akan membunuh kucing, yaitu kucing yang terlalu ingin tahu akan kena imbasnya! Pada akhirnya, Zakia terpaksa memilih antara cinta pertama atau masa depan.

3. Rangking 1 – Sara Tee

 

Novel ini menceritakan tentang seseorang perempuan yang bernama Ella. Ella ini diminta oleh ayahnya untuk selalu belajar, belajar, dan belajar setiap hari. Ella juga mempunyai kakak yang bernama Gendis, ia mempunyai otak yang pintar dalam bidang pelajaran sekolah. karena gendis memiliki kemampuan dalam bidang pelajaran sekolah, maka gendis selalu menjadi anak emas di keluarganya. Karena gendis memiliki kemampuan dalam bidang pelajaran, dan selalu mendapatkan peringkat yang ke 1. Ayahnya Ella sering membandingkan Ella dengan Gendis.

Maka dari itu Ella sangat sebel apabila ia mendengar nama gendis ketika ia sedang berbicara bersama ayahnya. walaupun Ella sebel apabila ia di bandingkan oleh ayahnya, ia pun menanggapi itu sebagai motivasinya agar selalu belajar supaya mendapatkan peringkat 1 seperti kakaknya gendis. Ella termasuk dalam orang yang tidak peduli dengan penampilannya. Ella juga memiliki teman atau sahabat dekatnya yang bernama Tania dan Susan. Mereka adalah teman-teman baik Ella yang sangat mengerti keadaan Ella yang selalu disuruh belajar terus menerus. Susan temannya Ella pernah mengajak Ella untuk jalan-jalan sore, tetapi ella selalu menolak dengan alasan ingin belajarNamun ketika Ella sedang semangat belajar, dikelas nya kedatangan murid baru yang bernama Vera. Vera ini adalah murid pindahan dan Ella ini adalah teman SMP nya Susan. Vera ini duduk di samping Ella yang membuat kabar buruk untuk Ella. Ella termasuk orang yang tidak suka mempunyai teman sebangku, karena dulu ia pernah mempunyai teman duduk dan ketika ia sedang ulangan teman sebangkunya yang biasanya jarang mendapat nilai bagus, dan ketika duduk dengan Ella teman sebangkunya itu mendapatkan nilai yang bagus.

4. Jakarta Sebelum Pagi – Ziggy Zeszyazeoviennazabrizkie

 

Novel ini mengisahkan tentang Emina, pekerja kantoran biasa dengan keunikannya tersendiri. Dimulai dari namanya saja, tidak ada yang menduga bahwa “Emina” adalah versi kebarat-baratan dari nama “Aminah” khas Timur Tengah. Dan tentunya masih banyak keunikan lain yang sosok tersebut miliki.

Kehidupannya juga terbilang normal-normal saja, tidak ada yang begitu spesial kecuali sifat eksentriknya yang membuat hari-harinya lebih dari biasa saja. Masa lalunya juga dapat dikatakan biasa-biasa saja meskipun orang yang kali pertama mendengarnya menganggap itu luar biasa. Orang tua dari Emina sudah meninggal sejak dirinya masih kecil, membuatnya tinggal bersama kakek, nenek, dan adik dari kakeknya di sebuah daerah di kota metropolitan. Dikarenakan rumah tersebut penuh dengan orang-orang tua, Emina menjuluki rumahnya sebagai “rumah para jompo”. Keformalan dalam hidup Emina berubah seketika saat dia menerima surat misterius dari pengirim yang tidak kalah misterius. Bukannya merasa khawatir atau semacamnya, Emina justru malah tertarik untuk mencari tahu siapa pengirim surat tersebut dan alasan kenapa dia mengirimkan surat ini.

Rasa ingin tahu Emina terhadap sang pengirim misterius ini sudah sampai di titik bahwa dia menganggap pengirim surat ini sedang menguntit dirinya. Dan wajar saja Emina berpikir seperti itu, mengingat dirinya mendapatkan surat ini dengan cara yang unik pula. Dalam pencariannya terhadap pengirim surat itu, kelihatannya takdir membawanya untuk bertemu sejumlah orang yang tidak kalah eksentrik dengan dirinya. Emina berkenalan dengan banyak sekali orang-orang unik yang mau membantunya menyelidiki surat misterius ini. 

5. Turning Page – Auryn Vientania

 

Novel ini menceritakan tentang seorang karakter ilustrasi yang digemari oleh Alea. Kali ini, Turning Page adalah buku yang menceritakan tentang gambar-gambar manis dan tulisan tentang kekasihnya Dean Bjorn, Alea Khiar. Sejujurnya, Dean Bjorn sangat tidak ingin menggambar manusia dalam buku sketsanya. Pikirnya, menggambar digunakan untuk mengabadikan sesuatu, dan manusia itu tidak akan pernah abadi. Jadi, untuk apa digambar, saat mereka bisa berubah sewaktu-waktu? Namun, saat ini, Alea adalah pengecualian. Gadis itu memang sama seperti manusia pada umumnya, yang bisa kapan pun.

Mungkin, tujuan dari Dean Bjorn untuk menggambar Alea adalah bukan untuk mengabadikannya. Mungkin, itu adalah harapan Dean agar Alea tidak berubah. Harapan agar Alea selalu menjadi wanita yang Dean kenal. Kisah Turning Page dimulai dengan Dean Bjorn dan Alea Khiar di Jerman, tepatnya Alster Lake atau Danau Alster kota Hamburg, tempat yang menjadi saksi kisah cinta mereka. Kisah cinta Dean dan Alea memang tidak semulus yang diperkirakan. Keduanya magnet dengan kutub yang sama. Karakter keduanya sangat berbanding terbalik.

Meskipun begitu, menurut Dean, Alea adalah cat warna yang selalu memberikan keunikan dalam kehidupannya. Dean teringat saat Alea menaruh varnish di lukisannya dulu. Alea melakukannya agar warna dari lukisan Dean tidak akan pudar. Saat mengingat itu, Dean sungguh berharap benda tersebut bisa diterapkan fungsinya di dunia nyata. Jika seseorang bisa datang dan memberikan warna dan warna tersebut dapat bertahan selamanya, tanpa takut hari akan memudar. Lagi-lagi, ini adalah harapan yang dituliskan dan diilustrasikan oleh Dean tentang Alea. Ia sungguh berharap Alea tidak akan berubah, agar Alea selalu menjadi sosok yang Dean Bjorn kenal.

Harapan Dean pun tertuang saat ia menikmati malam di Hamburg dengan iringan alat musik klasik. Saat itu, harapannya sangat sederhana. Andai ia bisa bertemu dengan Alea Khiar di tempat ini. Tak hanya itu, ia berharap bisa melihat kekasihnya selalu baik-baik saja dan tetap mengenang momen indah saat bersamanya di tempat itu, di kota Hamburg, karena mereka pernah berbahagia bersama di sana.