Sinopsis Novel Claires
Novel ini diawali dengan perpisahan Claire dan Kai yang masing-masing harus menempuh jalan yang berbeda demi mengejar cita-citanya. Mulai dari Kai yang harus pergi ke Silverstone demi mengejar cita-citanya menjadi seorang pembalap, dan Claire yang harus tinggal di Bali demi mengejar cita-citanya menjadi seorang penulis.
Setelah Kai pergi ke Silverstone, Claire yang sedari awal memang tinggal sendiri dan suka menyendiri, kemudian mulai meluangkan banyak waktu luangnya untuk membantu sang sahabat, Katrina. Claire membantu Katrina untuk menggelar sebuah pameran. Claire diketahui merupakan tipikal orang yang tidak enakan. Ia memiliki kesulitan untuk menolak permintaan orang lain.
Seperti saat Katrina meminta bantuannya untuk menemaninya pergi ke pesta ulang tahun temannya, Claire tentunya tak mampu untuk menolak. Di tempat pesta ulang tahun teman Katrina itu, merupakan tempat yang mempertemukannya dengan Ares Nota.
Ares Nota adalah sosok pria tampan yang tinggi semampai dan memiliki kulit putih pucat. Bersama ditemani Katrina, Claire untuk pertama kalinya dalam hidupnya, berkunjung ke sebuah club yang menjadi tempat awal titik balik dalam hidupnya.
Sedari awal kedatangannya, sosok Claire cukup menarik perhatian cowok semacam Ares Nota. Sosok cowok yang dikenal sebagai kasanova dan mudah menaklukan banyak wanita. Entah keberuntungan apa yang dimiliki Ares, niat Ares untuk mendekati Claire seperti didukung oleh semesta. Handphone milik Claire tertinggal di sebuah meja, dan secara tidak sengaja ditemukan oleh Ares.
Namun, ternyata bermula dari keisengan itu, Ares jatuh ke dalam perangkapnya sendiri. Ares Nota kemudian benar jatuh cinta kepada Claire. Claire di sisi lain memiliki perasaan yang membuat hatinya bertanya-tanya.
Claire dihadapkan kepada 2 pilihan. Bertahan untuk setia kepada Kai yang telah menjadi sosok yang mendampinginya selama 4 tahun, tapi sosoknya sekarang jauh di sana, atau memilih sosok Ares yang iseng dan baru dikenalnya selama beberapa bulan, tapi sosoknya nyata ada di sampingnya.
Kelebihan Novel Claires
Gaya bercerita Valerie Patkar dinilai sangat baik, dengan percakapan antar tokoh yang sangat mengalir, juga penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan sopan. Gaya bahasa yang digunakan Valerie Patkar dalam menuliskan novel Claires ini sangat ringan dan mampu membuat pembaca merasa penasaran dan ingin terus dan terus membaca novel ini.
Alur cerita cinta yang disajikan Valerie Patkar juga sangat memukau. Kisah cinta dengan konflik utama yang umum, tetapi cukup sulit ditebak, dan tidak berliku-liku. Novel Claires ini juga banyak menyajikan kutipan-kutipan ala remaja. Maka itu, tak heran jika banyak remaja yang menyukai novel Claires ini.
Valerie Patkar tidak menyajikan dialog secara dominan dalam novel ini. Hal ini kemudian memungkinkan para pembaca untuk dapat mengeksplorasi imajinasinya sendiri mengenai apa yang sedang terjadi pada tiap adegannya. Valerie Patkar juga mampu menggambarkan latar tempat suasana dan tempat dengan baik. Latar tempat dan suasana setiap adegan dinilai cukup detail dan mampu mendukung keseluruhan alur cerita ini.
Valerie Patkar juga mampu membangun karakter tiap tokoh dengan cukup kuat. Jumlah tokoh yang ada di novel ini juga sedikit, yang mana tokoh utamanya hanya tiga, yaitu Claire Paveitria, Kai Deverra, dan Ares Nota. Hal ini kemudian dapat membuat pembaca mudah mengingat tokoh-tokoh tersebut. Secara keseluruhan, novel Claires bersifat ringan dan manis. Maka dari itu, novel Claires ini cocok untuk dibaca oleh kalian yang ingin membaca bacaan yang ringan untuk mengisi waktu senggang.
Kekurangan Novel Claires
Layaknya buku-buku lain, masih terdapat kesalahan penulisan yang ditemukan pembaca. Kesalahan penulisan yang ada di novel Claires dinilai cukup banyak, terutama pada bagian menjelang akhir. Beberapa pembaca merasa perpindahan atau peralihan dari adegan satu ke adegan lainnya kurang mulus. Hal ini kemudian membuat beberapa pembaca merasa bingung.
Beberapa pembaca menilai kisah cinta yang diceritakan dalam buku ini cheesy, karena drama yang terlalu banyak. Juga, beberapa adegan seperti membenarkan perselingkuhan. Terdapat beberapa adegan yang dinilai cukup eksplisit. Maka dari itu, dibutuhkan kebijakan dari para pembaca untuk memahami adegan tersebut, juga untuk mempertimbangkan apakah diri kalian sudah cukup dewasa untuk membacanya.
Pesan & Moral Novel Claires
Cobaan dan hambatan itu pasti akan selalu ada dalam kehidupan. Tak terkecuali dalam hal cinta. Cinta dapat dinilai sederhana, tetapi sekaligus juga dapat menjadi sangat rumit, karena berbagai cobaan yang pasti akan menghampirinya. Dibalik segala cobaan tersebut, kedua sejoli akan selalu diuji. Diuji untuk mengetahui apakah perasaan cinta dalam dirinya memang tulus dan kuat, atau perasaan yang disebut sebagai cinta itu hanya ditimbulkan oleh romantisme semata.
Hendaknya membangun hubungan dengan dasar kejujuran dan kesetiaan. Perlakukan orang lain dan pasanganmu sebagaimana engkau ingin diperlakukan. Jangan mudah percaya dengan orang lain, terutama mereka yang baru kita kenal. Memang bisa saja terlihat baik, tetapi tak menghilangkan fakta bahwa bisa juga mereka hanya berpura-pura dan memiliki niat buruk dibaliknya.