Sinopsis Novel Funiculi Funicula

Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Namun, ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apa pun yang mereka lakukan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.

Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?

Kelebihan Novel Funiculi Funicula

– Menggunakan alur maju mundur, sehingga pembaca tidak mudah merasa bosan karena cerita akan lebih menarik dan pembaca akan terus dibuat penasaran dengan setiap hal yang telah dialami oleh setiap tokoh di masa lalu. Selain itu, dengan alur maju mundur dapat membangun suasana dari setiap cerita yang ada dalam novel ini.
– Memiliki sampul buku yang elegan dengan memakai latar belakang Jepang. Sampul yang elegan akan mengugah rasa penasaran seseorang yang membaca.
– Novel ini terbagi menjadi 4 bagian yang setiap kisah tersebut mudah dipahami sehingga pesan yang terkandung mudah diterima oleh pembaca.
– Menggunakan bahasa yang filosofis, namun tetap mudah dipahami

Kekurangan Novel Funiculi Funicula

 Terdapat beberapa huruf yang typo karena novel ini merupakan novel terjemahan. Namun, kesalahan tersebut tidak mengganggu pembaca dan masih bisa dinikmati

Kesimpulan Novel Funiculi Funicula

Setelah membaca novel ini, pembaca akan dibuat kagum dengan jalan cerita yang dihadirkan penulis. Penulis menggunakan alur maju mundur sehingga cerita yang dihadirkan tidak terasa membosankan. Terlebih lagi, ketika membaca novel ini terkandung wawasan tentang beberapa budaya Jepang.

Novel yang berisi tentang kafe atau kedai kopi yang bisa membuat pengunjungnya menjelajahi waktu ini menyadarkan kita bahwa dengan hadir di masa lalu atau masa depan tidak akan mengubah masa kini seseorang. Selain itu, penulis ingin menyampaikan bahwa hanya dengan kekuatan hati, seseorang bisa memiliki kekuatan untuk menghadapi berbagai macam rintangan yang dihadapi.