- Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 – Cho Nam Joo
Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982 adalah novel sensasional yang berasal dari Korea Selatan. Novel ini ramai dibicarakan di seluruh dunia, karena menyajikan kisah kehidupan seorang wanita muda yang terlahir di akhir abad ke-20 ini membangkitkan pertanyaan-pertanyaan tentang praktik misoginis dan penindasan institusional yang relevan bagi banyak orang. Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 adalah novel ketiga karya Cho Nam-Joo. Novel ini memiliki dampak besar pada ketidaksetaraan gender dan diskriminasi yang terjadi di masyarakat Korea dan memberikan inspirasi bagi para pembacanya. Irene Red Velvet merupakan salah satu idol K-Pop yang merekomendasikan buku karangan Cho Nam Joo ini.
Novel ini berisi kisah tentang Kim Ji-yeong. Dia adalah anak perempuan yang berasal dari keluarga yang mengharapkan anak laki-laki. Dia kerap kali menjadi bulan-bulanan para guru pria di sekolahnya. Ia juga sering disalahkan ayahnya saat ia diganggu anak laki-laki dalam perjalanan pulang dari sekolah di malam hari.
Ketika masih menjadi mahasiswi, Kim Ji-yeong tak pernah direkomendasikan dosen untuk bekerja magang di perusahaan ternama. Meskipun ia adalah karyawan teladan, Kim Ji-yeong tidak pernah mendapatkan promosi. Sebagai seorang istri dan ibu, ia harus melepaskan karier dan kebebasannya demi mengasuh anak. Kim Ji-yeong mulai bertingkah laku berbeda, ia menjadi aneh. Kim Ji-yeong mulai mengalami depresi. Kim Ji-yeong juga sosok manusia yang mempunyai jati dirinya sendiri. Namun, Kim Ji-yeong juga merupakan bagian dari seluruh perempuan di dunia.
2. Almond – Sohn Won Pyung
Salah satu pengarang dari Korea Selatan yang bernama Sohn Won-Pyung membuat sebuah novel yang menceritakan rintangan yang sudah diterima oleh seorang sejak kecil. Di dalam novelnya, Sohn Won-Pyung mengisahkan seorang anak yang mempunyai kelainan pada bagian otaknya, sehingga tidak bisa merasakan rasa sakit walau dipukul atau digigit sekalipun serta tak bisa mengungkapkan emosi atau tidak dapat menunjukkan ekspresi terhadap lawan bicaranya. Di usianya yang masih belia, anak itu sudah dianggap memiliki “keanehan” oleh orang-orang disekitarnya. Meskipun dianggap “aneh” oleh orang banyak, tetapi anak yang bernama Yoonjae itu tetap tak bisa memberikan reaksi apapun, sehingga orang tua dari anak itu berusaha menutupi rintangan yang harus dihadapi oleh anaknya.
Sohn Won-Pyung mampu menggambarkan membangun karakter tokoh anak itu dan orang tuanya sangat apik, sehingga novel ini akan penuh dengan kesedihan. Beliau juga menghadirkan tokoh-tokoh yang dapat membangun suasana dalam novel asal Korea Selatan ini.
Almond merupakan buku karangan Sohn Won Pyung yang masuk dalam salah satu buku best seller di Korea Selatan. Buku novel yang sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa ini telah banyak direkoemndasikan oleh para idol Kpop, di antaranya dua anggota BTS yakni RM dan Suga.
3. The Power of Language – Shin Do Hyun & Yoon Na Ru
Buku ini mengajak kita untuk memikirkan kembali cara kita berbahasa, juga mengajarkan kita bagaimana cara menggunakan kata-kata sehingga kita bisa menyampaikan maksud kita dalam ucapan dan menghindar dari bahaya yang mungkin timbul dari ucapan kita.
Penulis menggunakan kutipan-kutipan dari para filsuf dan pemikir dari Barat maupun Timur, serta ilmu humaniora sebagai salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana cara berbahasa yang baik. Salah satu idol Kpop yang telah merekomendasikan buku tersebut ialah V BTS.
4. I See You Like a Flower – Na Tae Joo
Buku Na Tae Joo dari negeri ginseng berisi kumpulan puisinya sendiri. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, buku ini berisi 72 puisi yang dipilih oleh penulis, paling populer di kalangan pembaca di Internet. Tidak seperti kumpulan puisi biasa, kumpulan puisi ini terbagi menjadi tiga bagian, yang sebagian besar termasuk dalam kategori puisi pendek.
Meski demikian, buku I See You Like A Flower tersebut telah dibaca oleh beberapa artis terkenal Korea, seperti J-hope from BTS, Siwon From Super Junior, Kim Hanbin (B.I), Joy From Red Velvet, dan Jisoo Form Blackpink. Hal tersebut otomatis menarik banyak penggemar dari berbagai belahan dunia. Puisi-puisi yang terdapat dalam buku ini bertema romansa dan dikemas dengan baik sehingga tidak menimbulkan emosi yang aneh atau menyinggung.
Meskipun bahasa asli buku ini adalah bahasa Korea, buku tersebut telah berhasil diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerjemah dan editor tanpa kehilangan orisinalitas dan estetika puisi tersebut. Salah satu puisi dalam buku ini yang berjudul “Bertanya Pada Angin”, berisi tentang menanyakan angin apakah bunga masih mekar atau bulan muncul di sini.
5. I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki – Baek Se Hee
Salah satu buku motivasi dari negara ginseng ini yakni I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki menduduki jajaran best seller di banyak negara.
Sebagai salah satu buku yang sempat hits di Indonesia, buku ini memiliki judul menarik yang membuat banyak orang semakin penasaran dengan kisah di balik buku dengan cover merah muda ini. Kisah Baek Se Hee yang menarik ini bahkan pernah direkomendasikan oleh idol KPop RM BTS, S.Coups SEVENTEEN, Hyunjin Stray Kids, dan lainnya.
Mengambil latar belakang pribadi penulis yang pernah berjuang melawan distimia (persistent depressive disorder) dan gangguan kecemasan selama kurang lebih 10 tahun, buku ini juga menceritakan kisah pribadinya dan seperti apa gejolak yang terjadi selama masa depresi.
Lebih dari itu, buku ini juga merupakan catatan selama Baek Se Hee melakukan pengobatan dan sesi konsultasi dengan psikiaternya. Maka dari itu buku ini kebanyakan berisi dialog tentang percakapan Baek Se Hee dan sang psikiater.