- How to Respect Myself – Oleh Yoon Hong Gyun
Buku karangan seorang dokter kejiwaan bernama Yoon Hong Gyun, mengandung 24 latihan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Buku ini juga terbagi dari tujuh bagian berikut.
- Bagian pertama penanganan kesalahpahaman dan prasangka atas ‘harga-diri’ serta mengajak Anda menyadari pentingnya kepercayaan diri dalam kehidupan.
- Bagian dua dan tiga memaparkan penanganan hubungan percintaan, relasi, dan perpisahan yang dapat menurunkan kepercayaan diri.
- Bagian empat dan lima merupakan ‘panduan menangani emosi’. Dalam bagian-bagian ini disertakan tip dan trik menangani perasaan rendah diri, seperti membenci diri sendiri, depresi, dan kecemasan.
- Bagian enam dan tujuh memaparkan berbagai tip praktis, spesifik, dan efektif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Setelah membaca buku ini, pada akhirnya Anda akan memiliki perspektif hidup yang berbeda dan mulai mencintai diri sendiri apa adanya. Tak ada lagi kebimbangan dalam memutuskan segala hal dan terpengaruh pendapat atau penilaian orang lain.
- Happiness Inside – Gobind Vashdev
Buku karya Gobind Vashdev merupakan salah satu buku pilihan yang telah menginspirasi dan mengubah banyak orang. Buku ini telah berkali-kali dicetak ulang, dan terjual puluhan ribu eksemplar. Berikut review dari public figure setelah membaca buku ini.
“Melalui buku ini, Gobind mengajak kita menemukan kebahagiaan sejati dengan cara sederhana.” – Andy F. Noya (Host Kick Andy)
“Membaca buku ini membuatku sadar, selalu ada sudut pandang lain dalam setiap peristiwa di kehidupan ini. Tinggal kita yang menentukan mau melihat dari sisi yang mana.” – Cici Panda (MC dan TV Presenter)
“Seseorang yang bahagia akan selalu menjadi sinar bagi jiwa-jiwa yang mengelilinginya. Buku ini adalah penuntun menuju kebahagiaan.” – Ir. Shahnaz Haque-Ramadhan (Presenter)
- Reasons to Stay Alive – Matt Haig
Apa rasanya menjadi orang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi? Ada dorongan yang membanjiri perasaan dan pikiran mereka sampai-sampai tubuh fisiknya pun ikut sakit. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Matt Haig pernah berada di titik itu. Ia pernah mencoba bunuh diri di pinggir tebing ketika berusia 24 tahun. Serangan panik yang bertubi-tubi dan harapan yang tak lagi terlihat membuatnya berpikir bahwa mengakhiri segalanya adalah hal terbaik. Tetapi, pada langkah terakhir, ia berhenti dan mengurungkan niatnya.
Sampai sekarang, ia menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi. Melalui buku ini, Matt Haig akan membagikan pengalamannya, mulai dari gejala depresi, rasanya mendapat serangan panik, hingga apa yang membuatnya bertahan hidup hingga hari ini. kita akan menyelami apa yang para penderita depresi rasakan dan bagaimana cara membantu mereka (atau bahkan diri sendiri) menjadi lebih baik.
- Merawat Luka Batin – Oleh dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ
Buku ini berisi tentang proses berpikir, bukan sekadar berpikir dengan positif. Saat perasaan sedang tidak baik-baik saja, terlebih pada keadaan depresi, proses pikir kita biasanya ikut andil dalam memperburuk keadaan. Namun, sulit bagi kita untuk menyadari proses berpikir yang bermasalah ini karena kita menganggapnya sebagai car akita melihat realitas. Menyadari pikiran yang keliru saat hal itu muncul bukanlah hal yang mudah.
Buku ini memuat beberapa pola untuk membentuk cara berpikir yang tepat. Tak hanya orang-orang yang sedang merawat luka batin, para caregiver dan penyintas depresi juga bisa menarik manfaat dari buku ini. semoga buku ini juga bisa menghapus stigma tentang depresi dan menunjukkan bahwa gangguan kejiwaan, termasuk depresi, bisa dialami siapa saja.
- Kecerdasan Emosional – Oleh Daniel Goleman
Menurut Ramon D. Cortines, seorang Ketua,Dewan Pendidikan New York City, memberikan tanggapan mengenai buku ini. Ia berpendapat “Emotional Intelligence penuh dengan pemahaman-pemahaman praktis bagi orangtua dan guru. Strategi-strategi inovatif yang ditawarkan Goleman dapat menolong untuk menghadang kejahatan serta jebakan-jebakan lain yang menjadi penghambat anak-anak untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang produktif dan bahagia.”
Selain itu, Jon Kabat-Zinn, Ph.D., seorang penulis Wherever You Go, There You Are, juga memberikan tanggapan mengenai buku ini. Ia berpendapat “Kedalaman dan jangkauannya sangat mengesankan, pembahasannya sungguh mencengangkan, Emotional Intelligence memberi kita sudut pandang yang benar-benar baru mengenai akar penyebab kekacauan dalam keluarga dan masyarakat kita.”