- Catatan Putri Makkah: Kisah Pelajaran Hidup dan Perjalanan Dari Tiga Negara – Muna Abdullatif
Perjalanan hidup sang Penulis dari 3 negara ini menggambarkan bagaimana seseorang harus menjelma menjadi pribadi yang tangguh dan terus berkembang seiring perubahan waktu dan tempat. Buku ini sarat dengan nilai-nilai kehidupa. Mudah diselami karena memang bersumber dari kisah-kisah nyata yang dialami sang penulis. Perjalanan yang sukses bukan terbentang dengan bunga tapi penuh tantangan dan perjuangan dari Catatan Putri Mekkah. Buku ini bukan sekedar catatan, namun nasihat yang bermakna dari sebuah perjalanan panjang meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
2. Membumi Bersama Matahari – Lilik Wulansari, Rany Agung Prameswari, Himatus Sya’adah, Dina Merdeka
Ini bukan sekadar antologi puisi dari kami berempat, tetapi ini adalah perekaman persahabatan yang berjuang kekal dalam kata-kata. Jarak hanya berbilang angka. Tak surut bersama meski tanpa sua. Kumpulan puisi ini merupakan ungkapan hati masing-masing penulis yang bersifat bebas dan tidak terikat. Berupa pengalaman hidup, ekspresi diri, dan keadaan sosial. Karya diantaranya berjudul Mengejar Mimpi, Engkaulah Surgaku, Drama, Geram, Bunda, Malaikatku, Romy, Mei-mei, Payung, Kuburan, Tuhan Yang Mana, Perempuan Tangguh, Ibu dan masih banyak lagi karya lainnya.
3. Dalam Rasa yang Berpendaran : Kumpulan Kata Berhikmah – Enny Hidajati
Buku ini merupakan kumpulan kata-kata yang berserak dalam pikiran. Penulis mencoba menangkap dan menatanya dalam simpulan-simpulan. Berharap akan menjadi jejak penuntun terhadap sebuah penyadaran. Lebih dari 100 kumpulan kalimat berhikmah terhimpun di sini. Kata-kata itu mengkristal dari kenyataan yang terperangkap dalam pemikiran. Lantas ditangkap dan ditata dalam simpulan-simpulan. Berharap, akan menjadi jejak penuntun akan sebuah penyadaran dan pendewasaan.
4. Kumpulan Cerpen Ketika Hariku Terus Berlalu – Nurdiani,S.Pd.SD
Disadari atau tidak, kita akan selalu kehilangan waktu yang terus bergulir. Tak bisa kita menahannya meski hanya untuk sekejap mata. Demikianpun hari hari yang kita lewati. Ia akan terus berlalu, tanpa mempedulikan apakah kita masih membutuhkannya atau tidak. Bagai air sungai mengalir ke hilir, takkan pernah kembali ke hulu, Bersama berlalunya hari-hari kita, perlahan akan lenyap pula berbagai kenangan yang pernah kita alami. Masa kecil, remaja, dan dewasa hingga udzur membersamai. Sebelum semua yang indah terlupakan ada baiknya kita mulai membiasakan diri merangkai kisah-kisah kecil itu menjadi untaian cerita yang dapat kita kenang kembali. Untian cerita yang dapat kita bagikan pada penerus jurai kita. Semoga saja apa yang kita alami di masa lalu banyak mengandung tuntunan hidup yang bermanfaat.
5. Cerita Tentang Cinta, Duka, dan Bunda – Enny Hidajati, Febriana Miftahul Barokah, Neisya, M. Suardi, Diva Nabillah, Dwi Hurriyati, Dian Nastiti, Dinda Amalia Utami, Rasyiiqah Nurfaiza, Fitria Aprilia, Rina Sri Purwani, Een Laila Sari, Neti Afriani, Ina Sari, Ajeng Septia Dewi, Thalyta Oktariana Putri, Depi Anjani, Viko Armeliza
Ribuan kisah tentu banyak tercipta antara ibu dan anaknya. Ibu yang ingin selalu melindungi, ibu sebagai tempat peraduan ternyaman, hingga ibu sebagai penyimpan rahasia terbesar anak menghiasi setiap babak kisah yang ada. Antara sedih dan tawa, semua melebur menjadi oase dalam hidup anaknya. Antologi cerpen “Gendhis (tentang Cinta, Duka, dan Bunda)” merupakan kumpulan cerita yang berkisah tentang cinta para ibu kepada anaknya dalam beragam rupa. Buku ini hadir agar kenangan cerita yang tersimpan di dalamnya tidak hanya menjadi tulisan indah semata. Melainkan sebagai pengingat bahwa ada ibu di luar sana yang selalu dan akan terus berjuang, mencintai, dan mengasihi anak-anaknya dengan cara mereka masing-masing. Semoga dengan membaca buku ini, kita menjadi semakin mencintai sosok ibu. Menghargai segala perjuangan dan pengorbanannya, hingga ingin membalas jasa beliau yang tidak terhitung bilangannya.