1. Wingit – Sara Wijayanto

Novel ini menceritakan tentang menceritakan sosok-sosok yang pernah Sara temui di lokasi syuting Diary Misteri Sara. Terdiri dari 7 bab yang berisi tentang cerita sosok tersebut selama masih hidup, tragedi yang menyebabkan mereka mati, dan alasan mengapa mereka masih berkeliaran antara hidup dan mati. Mereka masih bergentayangan, seolah masih merasa penasaran dengan hasil dari hidup mereka yang dipenuhi rasa kekecewaan dan tak sedikit penderitaan.
Menurut buku Wingit, sosok-sosok seperti Marni, Gadis, dan yang lainnya tetap berada di sini, itu karena sifat-sifat dendam yang masih bergejolak di dalam hati mereka. Di akhir hayatnya, masalah yang masih menimpa belum terselesaikan. Ada rasa kesal ketika menghembuskan nafas terakhir, keputusasaan sehingga menyebabkan bunuh diri, dan meninggal dalam keadaan sedang tidak mengingat Tuhan dan melakukan apa yang dilarang oleh-Nya.
2. Danur – Risa Saraswati

Novel ini menceritakan tentang gadis bernama Risa yang bisa berinteraksi dengan hantu. Dia memiliki teman hantu bernama Peter, Hans, Hendrick, William, Jahnsen, Samantha dan Asih. Ia memiliki banyak teman gaib saat merasa kesepian dan menginginkan teman dari kalangan manusia. Alur yang digunakan dalam novel ini maju mundur. Kisah menyedihkan ini berawal ketika Risa menangis sendirian di pojok loteng karena dia tidak memiliki teman satu pun. Seorang anak lelaki bernama Peter datang ke rumahnya untuk bermain.
Anak lelaki tersebut mengaku bahwa dirinya merupakan tetangga Risa yang baru pindahan. Risa tentu sangat senang dengan kehadiran temannya. Mereka selalu bermain, bercanda, dan bersama-sama. Sampai Risa akhirnya bertemu dengan teman baru bernama Hans, Hendrick, William, dan Jahnsen. Sahabat barunya itu sangat baik kepada Risa.
Tidak pernah membuat Risa menangis, tetapi Risa masih merasa kesepian. Sahabat-sahabatnya selalu membantu Risa untuk tetap bersekolah. Selama dua tahun Risa menjalani hari-harinya bersama mereka. Diceritkan setahun sebelumya, Risa menemukan fakta yang mengejutkan. Kelima sahabat barunya yang merupakan keturuan Belanda ternyat bisa memutar kepala hingga kepalanya jatuh dan berdarah. Baju-baju yang dikenakan juga ada bercak darah dan sangat lusuh.
Namun, sahabatnya Peter selalu memperingatkan untuk menutup kedua matanya agar tidak takut dengan ulah Peter. Ternyata, Risa merupakan anak keturunan militer dari Belanda, sedangkan ibunya asli Indonesia. Mungkin, karena Risa memiliki darah Belanda, makanya hantu yang jadi temannya juga dari Belanda.
3. Kisah Tanah Jawa : Tikungan Maut – Azzura (@Kisahtanahjawa)

Novel ini menceritakan tentang Tragedi Paiton, Di jalan yang berkelok dan menanjak, cukup membuat mual. Sampai pada ujung jalan menanjak, sebuah cahaya lampu menembus dari arah berlawanan. Bunyi klakson terdengar bersahutan di telinga. Sepersekian detik kemudian hantaman pertama merusak bus bagian depan, membuat bus hampir terguling. Seluruh penumpang terlempar keluar dari kursinya. Belum sempat kami membetulkan posisi, dari belakang tiba-tiba datang lagi hantaman kedua. Kondisi bus kini ringsek terhimpit dua truk. Kemudian, terdengar suara ledakan, seketika api dengan cepat membakar bagian depan merambat ke bagian belakang bus. Teriakan kesakitan menyeruak bersama isak tangis yang memutus kehidupan.
(Wati, korban).
“Saya menyaksikan kobaran api begitu besar, ketika gerombongan manusia dalam bus itu terpanggang hidup-hidup. Tidak ada bala bantuan.” (Saksi – pedagang pinggir jalan).
Rabu malam, 8 Oktober, 2003, jadi hari terakhir bagi Wati dan juga teman-temannya yang kembali dari study tour ke Bali. Bus mereka terbakar dan meledak setelah dihantam dua truk di dekat pintu PLTU Paiton, Jawa Timur. Tim Kisah Tanah Jawa mendatangi tempat kejadian yang memang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan ini.