Sesuai namanya, buku bisnis merupakan buku yang membahas kiat-kiat membangun usaha, tips dan trik yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ketika tengah merintis bisnis, dan pengalaman penulisnya dalam membuat bisnis.

Buku bisnis tentu saja dikategorikan sebagai nonfiksi. Kendati demikian, bukan berarti sebuah buku tentang bisnis membosankan untuk dibaca atau berisi teori-teori membingungkan yang sulit untuk diaplikasikan.

Ada banyak penulis buku bisnis yang justru menyampaikan buah pikiran dan pengalamannya dengan cara yang menyenangkan sehingga pembaca dapat merasakan relevansi yang tinggi dan tergerak untuk mengikuti tips darinya.

Rich Dad, Poor Dad

Buku bisnis pertama yang masuk ke dalam daftar rekomendasi Telkomsel adalah Rich Dad Poor Dad yang ditulis oleh Robert Kiyosaki.

Secara garis besar, buku ini membahas pengalaman pribadi penulisnya dalam mengobservasi dua sosok ayah (ayah kandungnya dan ayah temannya) yang membuat pola pikirnya berubah.

Melalui buku ini, Robert Kiyosaki mengajak pembaca untuk berpikir cerdas dan mencari cara supaya uang bisa bekerja untuk manusia alih-alih manusia bekerja mati-matian demi mendapatkan uang.

The Lean Startup

Pada masanya, pertumbuhan startup di berbagai negara, termasuk Indonesia, pernah mencapai titik tertingginya. Akan tetapi, setelah pandemi, banyak startup yang gulung tikar dan melakukan pemutusan hubungan kerja.

Eric Ries membahas fenomena tersebut melalui buku ini. Selain itu, ia juga membeberkan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh para calon pengusaha untuk mencegah terjadinya kejatuhan perusahaan.

The Hard Thing About Hard Things

Ketika kamu melihat pengusaha yang mempunyai harta melimpah atau seberapa besar impact suatu perusahaan terhadap komunitas sosial, mungkin kamu merasa termotivasi untuk turut mendirikan usaha.

Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Hanya saja, perlu diingat bahwa menjalankan bisnis sama sekali bukan perkara mudah dan Ben Horowitz, pebisnis paling dihormati di Silicon Valley, menceritakannya lewat buku ini.

Ia menggambarkan upaya yang harus dilakukannya sebagai salah satu pendiri Andreessen Horowitz, sebuah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, dan pelajaran apa yang bisa diambil dari pengalamannya