Seiring meningkatnya minat membaca buku di masyarakat, berbagai tema dari buku bacaan sukses menarik perhatian dan mencapai popularitas tinggi di Indonesia. Saat ini, banyak tersedia buku bacaan dengan tema tertentu yang ada di pasaran, dari buku imajinatif, eksplorasi fiksi, nonfiksi, novel, sains, hingga sejarah. Namun di tahun 2024, buku bacaan seperti apa yang diprediksi bakal laris manis? Adi Ekatama, selaku Publishing & Education Director, GoRP, Kompas Gramedia menyebutkan, di tengah banyaknya pilihan buku bacaan tersebut, orang Indonesia masih sangat menyukai buku bertema fiksi-sejarah. “Belakangan buku historical fiction alias buku bertema fiksi yang disematkan unsur sejarah lagi naik daun.” “Buku-buku seperti ini yang saya rasa akan terus berkembang juga di tahun 2024,” ujar Adi di acara Gramedia-Kadokawa Signing Ceremony di Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta, Jumat (5/12/2024).

Menurutnya, buku bacaan seperti itu memiliki daya pikat di masyarakat karena tema yang disuguhkan dapat memberi pengalaman imajinatif dari sang penulis untuk dinikmati para pembaca. Satu contohnya, novel “Laut Bercerita” karya Leila S. Chudori yang juga menjadi buku paling laris di Gramedia belakangan ini. “Beberapa karya Leila yang lain bertema serupa juga bagus dan banyak diminati,” ucap Adi. Selain historical fiction, novel berseries juga semakin diminati masyarakat dan diprediksi akan laris manis juga di Indonesia. Dapat diakui, novel series memang memiliki daya tarik tersendiri yang membuat banyak pembaca mengikuti perkembangan kisah atau cerita yang disuguhkan penulis. Setiap ada series baru yang dirilis, para pembaca memiliki kesempatan untuk lebih memahami alur, dunia atau cerita yang dibangun, hingga karakter-karakter yang disuguhkan. “Cerita dari novel series itu seperti bikin pembaca penasaran seperti apa kisah selanjutnya. Bacaan seperti ini juga akan laris di 2024,” tuturnya.

Apalagi ketika ceritanya diangkat menjadi film atau serial tv berbayar. Tidak sedikit penonton awam yang kemudian mencari novel aslinya agar lebih memahami jalan cerita. Salah satu contoh bacaannya adalah novel “Gadis Kretek” karya Ratih Kumala. Novel tersebut sebenarnya sudah diterbitkan sejak tahun 2012, tetapi ketika diangkat kisahnya ke cerita series di layanan tv berbayar, popularitas dari novelnya semakin melesat. “Perkembangannya sangat cepat dan buku atau novel yang ada series, lalu di-filmkan itu adalah tren baru yang terus berkembang dan ternyata peminatnya terus meningkat,” tutup Adi.