1. Saha Mansion – Cho Nam-Joo

novel

Cho Nam-Joo membutuhkan waktu hampir tujuh tahun untuk menyelesaikan buku ini. Buku ini berkisah tentang kesenjangan sosial yang terjadi di “Town”, sebutan untuk kota-negara aneh dalam cerita ini.

Meskipun terdapat tiga kelas masyarakat yang disebutkan di dalam buku ini, penulis hanya berfokus pada pembahasan mengenai kehidupan masing-masing tokoh yang tinggal di Saha Mansion saja. Di situlah isu sosialnya muncul dan diceritakan satu persatu.

2. The Plotters – Kim Un-Su

novel

Buku ini menceritakan tentang kisah seorang pembunuh bayaran bernama Reseng beserta sisi gelap dunia tersebut dan piramida kekuasaan yang ada di dalamnya.

Dengan bahasa yang gamblang, lugas, dan tidak kaku, novel dari karya penulis yang memenangkan Munhakdongne Novel Prize ini, berhasil mengajak pembaca seakan menaiki sebuah wahana baru dalam penjelajahan sisi gelap dunia yang disesaki oleh pembunuhan dan kesulitan hidup tiada akhir, serta tetap memberikan pesan-pesan kemanusiaan yang halus dan tanpa menggurui.

3. Pasukan Buzzer – Chang Kang-Myong

novel

Tim Aleph yang terdiri dari tiga orang, yaitu Sam-goong, Chatatkat, dan 01810, merupakan kelompok penyedia jasa digital marketing underground, yang dibayar untuk memasarkan produk dengan cara menaruh barang di postingan influencer, menghancurkan reputasi seseorang, bahkan sampai membuat sebuah film menjadi tidak laku di pasaran. Semua itu mereka lakukan cukup dengan membuat berbagai postingan yang dapat menggiring opini publik, dengan imbalan yang bisa mencapai jutaan Won.

Pada suatu hari, mereka mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup aneh. Mereka diminta untuk merusak sebuah situs forum di internet yang dimiliki oleh penggemar atau kelompok komunitas tertentu, dengan bayaran yang lebih mahal. Mereka menerima pekerjaan tersebut, namun pada saat itu juga mereka tidak sadar jika telah terjebak dalam sebuah konspirasi yang berbahaya.

4. Happiness Battle – Joo Young-Ha

novel

Bagi seorang ibu rumah tangga kaya raya dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah mewah, eksistensi di media sosial menjadi suatu hal yang krusial. Perang kebahagiaan dengan menunjukkan siapa yang paling disayang mertua, yang paling dicintai suami, dan yang paling dimengerti anak pun, akhirnya tidak bisa terelakan lagi.

Kita sampai tidak tahu kebenaran dari apa yang mereka tunjukkan di media sosial, atau ternyata hanya sedang menutupi suatu rahasia. Itulah yang menjadi poin penting dalam novel ini, sampai kemudian polisi secara resmi menyatakan bahwa Oh Yoo-jin, salah satu ibu rumah tangga yang memiliki puluhan ribu pengikut di media sosial, tewas bunuh diri setelah menikam suaminya.

Dalam novel ini, Joo Young-Ha berhasil menghadirkan suasana yang menegangkan dan memantik rasa penasaran para pembacanya. Pembaca akan diajak untuk menebak-nebak dengan clue yang diberikan penulis lewat sikap, tindakan, dan kebenaran yang diberikan tokoh-tokoh di novel ini.

5. Anak Teladan (The Good Son) – Jeong You-Jeong

novel

Yu-jin, seorang pemuda 26 tahun yang tinggal bersama ibu dan kakaknya, menemukan dirinya terbangun dengan sekujur tubuh dipenuhi lumpur. Dalam keadaan setengah sadar, ia melihat ada bercak darah dan jejak kaki berdarah mengotori lantai marmer. Begitupun sprei, selimut, bantal, dan seluruh tempat yang bersentuhan dengannya. Ia begitu terkejut dan syok karena hanya ada dirinya dan ibunya di rumah pada saat itu. Di sisi lain, ia juga bingung siapa yang telah melakukan pembunuhan atas ibunya.

Alur cerita ini pun dibawa pada penelusuran tokoh Yu-jin sendiri untuk mencari informasi tentang siapa atau apa penyebab dari pembunuhan ini. Tak disangka, penelusurannya tersebut justru membawanya pada pengungkapan karakter kepribadiannya sendiri yang tak pernah ia ketahui sebelumnya.