Buku ‘Filosofi Teras’ berisi sebuah cerita pengalaman pribadi Henry yang menemukan cara untuk menangani depresi yang di deritanya dengan filosofi stoa. Saat ia di vonis memiliki depresi ia tak sengaja membaca sebuah buku yang berjudul ‘To B a Stoic’ karya Massimo Piglucci yang mengajarkan ajaran stoisisme atau filsafat stoa.

Dan setelah membaca buku tersebut ia merasa menemukan sebuah terapi tanpa obat dalam menangani depresi. Dengan membaca dan melakukan ajaran yang ada pada buku tersebut.

Dengan membaca buku itu akhirnya Henry merasa tenang dan dapat mengendalikan emosinya. Filosofi teras adalah buku yang berisikan ajaran filsafat stoa.

Filsafat stoa adalah nama dari sebuah aliran filsafat Yunani yang diciptakan oleh Zeno dalam mengajar filosofinya kepada muridnya (kaum stoa) sehingga nama filsafatnya di sebut dengan stotisisme.

Ajaran yang terdapat pada buku filosofi teras ini dapat di terapkan oleh siapa saja dan tidak bersifat memaksa sehingga pembaca bebas boleh menerapkannya atau tidak.

Ajaran stoa yang terdapat dalam buku ini bertujuan agar pembacanya atau yang menerapkannya mampu hidup dengan tentram dengan cara bebas dari emosi negatif.

Emosi negatif di sini semisal sedih, marah, cemburu, curiga, baper, dan hal lainnya. Selain itu, filsafat stoa ini juga memiliki tujuan agar para pembacanya dalam menjalani kehidupan untuk dapat mengasah kebajikan.

Ada empat kebajikan yang diajarkan dalam buku ini tentang kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan menahan diri.

Unsur Intrinsik

  • Tema
    Tema yang diangkat dalam buku ini yaitu tentang sebuah filosofi yang mampu memotivasi diri untuk dapat mengontrol emosi negatif.
  • Penokohan
    Dalam buku ini tokoh yang diceritakan yaitu merupakan pengalamannya pribadi yaitu penulisnya sendiri yaitu Henry Manampiring.
  • Alur
    Alur yang digunakan menurut saya ini merupakan alur campuran dimana ia mengisahkan plashbacknya ketika ia mengalami depresi.
  • Latar Waktu
    Latar waktu yang ia ceritakan yaitu sekitar pada tahun 2017.
  • Gaya Bahasa
    Gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini memiliki bahasa yang cukup berat karena banyak pengertian atau definisi yang memerlukan pemahaman lebih dalam dan juga bahasa inggrisnya.
  • Amanat
    Amanat yang terkandung dalam buku ini yaitu bahwa kita memiliki hal yang bisa kita kendalikan dalam hidup dan yang tidak bisa dikendalikan seperti omongan orang lain.
    Kita harus memahami itu agar tidak terjadi kecemasan dan stres dari opini yang tidak membangun.

Unsur Ekstrinsik

  • Latar Belakang Pengarang
    Henry Manampiring merupakan seorang praktisi periklanan, dengan kekhususan strategi merek dan komunikasi. Selain itu ia juga memiliki keahlian di bidang penulis dan juga seorang bloger.
  • Nilai Sosial
    Buku ini banyak memberikan manfaat dan motivasi bagi orang lain memiliki gangguan emosi negatif.

Kelebihan

  • Banyak memberikan motivasi kehidupan dalam mengelola emosi negatif yang akan berguna untuk menghadapi kehidupan bersosial
  • Memberikan solusi bagi orang yang sedang memiliki masalah dalam mengelola emosi

Kekurangan

  • Bahasa yang digunakan cukup beran dan kurang cocok dibaca oleh remaja dan anak-anak
  • Memerlukan pemahaman yang cukup mendalam untuk memahami buku ini

Pesan moral
Pesan moral yang terdapat pada buku ini adalah bahwa kita memiliki hal yang bisa kita kendalikan dalam hidup dan yang tidak bisa dikendalikan seperti omongan orang lain. Kita harus memahami itu agar tidak terjadi kecemasan dan stres dari opini yang tidak membangun.