- The Things You Can See Only When You Slow Down – Oleh Haemin Sunim
Dunia bergerak dengan cepat, tetapi tidak berarti kita juga harus begitu. Melalui buku ini, guru meditasi Zen Haemin Sunim mengajak kita untuk menyadari bahwa ketika melambatkan diri, dunia juga akan melambat bersama kita. Buku yang ditulis Haemin Sunim yang merupakan seorang biksu dan mantan dosen di perguruan tinggi liberal arts di Massachusetts ini memuat beberapa esai pendek dan kata mutiara dari berbagai tokoh dan kitab suci yang dapat menjadi refleksi hidup. Bab pertama mengenai “Rest” dipilih untuk menjadi pembuka buku ini. Pesan-pesan singkat Haemin Sunim yang ditulis untuk menjawab pertanyaan di media sosialnya menyasar kepada kekhawatiran manusia yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan modern. Bersama-sama kita akan mencari jalan menuju keseimbangan dan kedamaian batin di tengah berbagai tuntutan hidup sehari-hari lewat hal-hal sederhana, seperti beristirahat dan membangun hubungan baik antar manusia.
Buku ini berisi delapan bab yang menggambarkan delapan bidang, seperti hubungan, cinta, hingga kerohanian. Buku ini memuat petunjuk menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang termanifestasikan ke dalam delapan bab. Haemin juga menekankan pentingnya menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain dan berbelas kasih terhadap diri sendiri. Oleh karenanya, pesan yang coba disampaikan sangat mendalam.
Haemin dalam menuliskan gagasan tidak secara tersurat memberikan tips atau instruksi langsung seperti buku self improvement lainnya. Rangkaian kalimat yang disajikan mendorong pembaca untuk berkontemplasi. Pelan-pelan dan diresapi adalah harapan penulis ketika ingin membaca buku ini. Pembaca akan dimanjakan dengan visual penuh warna yang menenangkan.
2. IKIGAI: The Japanese Secret to a Long and Happy Life – Oleh Hector Garcia & Francesc Miralles
Terkadang muncul berbagai pertanyaan mengenai sebenarnya apa makna dan tujuan dari hidup kita selama ini. Apakah itu untuk hidup selama mungkin atau untuk menggapai semua keinginan kita? Lalu mengapa beberapa orang tahu apa yang ingin mereka lakukan, tetapi di sisi lain beberapa orang hanya hidup dalam kebingungan? Itulah peran penting dari Ikigai, suatu konsep yang memuat alasan untuk dapat membantu kita menemukan tujuan dan makna dari hidup kita selama ini. Konsep Ikigai sesungguhnya cukup abstrak namun masyarakat Jepang mengartikan Ikigai secara sederhana sebagai ‘suatu alasan mengapa kita bangun di pagi hari’ atau ‘suatu alasan untuk hidup’.
Menurut masyarakat Jepang, semua orang memiliki Ikigai dalam diri masing-masing. Ikigai kita tersembunyi jauh di dalam diri kita sehingga beberapa orang butuh waktu singkat untuk menemukannya dan beberapa orang lain butuh waktu yang lama untuk menemukan Ikigai-nya. Dengan ditemukannya Ikigai dalam diri maka kita akan menemukan motivasi untuk menjalani hidup lebih lama dan bahagia sehingga kita dapat live to the fullest.
Buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life menjelaskan mengenai beberapa faktor kunci dan kebiasan apa saja yang dilakukan orang Jepang untuk hidup bahagia dan berumur panjang, seperti bagaimana mereka makan, bagaimana mereka beraktivitas, dan bagaimana mereka membina kolaborasi komunitas. Sebagian besar isi buku akan berfokus kepada kehidupan penduduk Okinawa, sebuah Pulau di Jepang yang terkenal dengan julukan pulau awet muda karena para centenarian tidak hanya hidup lebih lama namun mereka hidup dengan bahagia dan lebih jarang menderita penyakit. Mereka telah mempraktikkan Ikigai selama ratusan tahun secara turun temurun. Alhasil dengan pola hidup tersebut mereka dapat hidup lebih lama dan bahagia.
3. Sapiens: A Brief History of Humankind – Oleh Yuval Noah Harari
Buku Sapiens yang ditulis oleh seorang ahli sejarah Yuval Noah Harari, membahas tentang bagaimana cara Homo Sapiens berkembang menjadi penguasa Bumi, mampu melakukan berbagai hal luar biasa seperti membelah atom, terbang ke Bulan dan merekayasa genetika kehidupan. Sang penulis bercerita mengenai kelahiran dan evolusi umat manusia, menjelajahi bagaimana biologi dan sejarah membentuk kita dan meningkatkan pemahaman kita mengenai apa artinya menjadi “manusia”.
4. Melihat Api Bekerja – Oleh M.Aan Mansyur
Buku Melihat Api Bekerja merupakan buku yang berisi kumpulan puisi karya Aan Mansyur. Dalam buku ini terdapat 54 tulisan yang dilengkapi ilustrasi.
Sinopsis:
Aku benci berada di antara orang-orang yang bahagia. Mereka bicara tentang segala sesuatu, tapi kata-kata mereka tidak mengatakan apa-apa. Mereka tertawa dan menipu diri sendiri menganggap hidup mereka baik-baik saja. Mereka berpesta dan membunuh anak kecil dalam diri mereka.
Aku senang berada di antara orang-orang yang patah hati. Mereka tidak banyak bicara, jujur, dan berbahaya. Mereka tahu apa yang mereka cari. Mereka tahu dari diri mereka ada yang telah dicuri.
– Menikmati Akhir Pekan
“Aan adalah salah seorang dari dua atau tiga penyair kita yang berhasil memaksa kita dengan cermat mendengarkan demi penghayatan atas keindahan dongengnya.” – Sapardi Djoko Damono.
5. Dear Tomorrow: Notes to My Future Self – Oleh Maudy Ayunda
Buku ini diawali dengan deskripsi singkat yang ditulis oleh Maudy mengenai dirinya sendiri yang mungkin tak banyak diketahui oleh orang lain. Setelah memperkenalkan dirinya, selanjutnya Maudy membagi buku ini ke dalam empat bab yang masing-masing membahas tentang menjadi diri sendiri (being yourself), mimpi (dreams), cinta (love), serta pola pikir (mindsets). Dalam bab Notes on Being Yourself, Maudy membagikan pemikirannya mengenai bagaimana mancari jati diri dan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenal diri lebih dalam. Dalam bab Notes on Dreams, Maudy berusaha meyakinkan pembaca untuk tidak perlu merasa takut ketika menghadapi perubahan dalam hidup. Dalam bab Notes on Love, Maudy lebih banyak membagikan pemikirannya mengenai cinta, baik dengan pasangan, teman, keluarga, atau orang lain secara umum. Dalam bab terakhir, Notes on Mindsets, pembaca akan menemukan banyak pemikiran Maudy yang menarik dalam memandang hidup dan bagaimana ia mengembangkan diri hingga saat ini. Maudy menekankan agar setiap orang memiliki pemikiran yang terbuka dan memahami bahwa kamu bisa jadi tidak selalu benar.