Buku adalah jendela dunia. Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa terdapat banyak ilmu dan pengalaman yang ada di dalam buku. Alhasil, orang yang membacanya akan mendapatkan banyak pengetahuan dan dapat memandang dunia dari sudut pandang yang berbeda. Akan tetapi, sejumlah buku juga sempat dilarang beredar karena dinilai mengandung hal yang tidak sesuai dengan norma. Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut 3 buku yang sempat dilarang peredarannya di dunia, namun meraih kesuksesan.
The Catcher in the Rye
Novel The Catcher in the Rye dinilai menceritakan nilai-nilai buruk kepada remaja. Terdapat adegan pembangkangan khas remaja, hingga menyebarkan ide komunis di Amerika Serikat yang ditakutkan akan memengaruhi remaja. Novel karangan JD Salinger ini memang sempat dilarang peredarannya di AS dan sejumlah negara lain. Namun uniknya, novel ini masuk ke dalam salah satu buku yang paling banyak diajarkan di sekolah-sekolah AS. Sejumlah pengamat mengatakan bahwa melarang remaja untuk membaca buku pemberontak ini malah membuat mereka akan mencari novel ini lagi.
The Da Vinci Code
Dan Brown dan novel karangannya, The Da Vinci Code sempat dikritik sejumlah pemimpin Katolik. Bahkan, novel ini sempat dilarang beredar di Lebanon, Iran dan negara bagian Nagaland di India. Tidak hanya buku, film yang mengadopsi jalan cerita The Da Vinci Code juga dilarang di Pakistan, beberapa negara bagian di India, dan Manila, yang merupakan ibu kota Filipina. Pada 2004, The Da Vinci Code tidak boleh beredar di Lebanon karena novel ini menggambarkan penyelewengan keagamaan. Para pemimpin Katolik keberatan dengan penggambaran Yesus Kristus yang menikahi Maria Magdalena dan memiliki anak dengannya. Bahkan, Vatikan sebagai pusat agama Katolik pernah menunjuk seseorang untuk membongkar isi buku tersebut. Namun, pada 2009, novel ini mencatat penjualan 80 juta kopi di seluruh dunia dan dialihbahasakan ke dalam 44 bahasa.
Lolita
Lolita, buku karangan Vladimir Nabokov, diterbitkan pada 1955. Awalnya, Nabokov sempat ragu apakah buku karangannya ini dapat diterbitkan secara umum. Akan tetapi, istri Nabokov meyakinkan suaminya dan akhirnya buku tersebut terbit ke khalayak. Lolita merupakan novel yang kontroversial karena dinilai berisi konten cabul. Novel ini sempat dilarang di berbagai negara, seperti di Prancis, Inggris, Argentina, Selandia Baru, dan Afrika Selatan serta di beberapa komunitas Amerika. Baca juga: Rilis Single Cinta Karna Ilahi, Nazwa Maulidia Akan Terus Dendangkan Lagu Selawat Menariknya, kontroversi tersebut malah membuat novel Lolita sukses, bahkan menjadikannya sebagai salah satu buku terlaris di seluruh dunia. Novel ini turut disebut sebagai novel paling inovatif di abad ke-20.