1. My Sister’s Keeper – Jodi Picoult
My Sister’s Keeper ini mengisahkan tentang seorang remaja perempuan yang bernama Kate yang mengidap penyakit leukemia akut. Satu-satunya penyelamat bagi hidup Kate adalah adiknya, Anna yang menyumbangkan organ tubuhnya untuk sang kakak. Suatu hari, Kate mengalami gagal ginjal dan Anna diminta untuk mendonorkan ginjal miliknya.
Orang tua mereka seolah-olah tidak peduli dengan kondisi Anna dan hanya menggunakannya sebagai penolong kakaknya. Tak kuasa karena harus terus-menerus berkorban, Anna menyewa pengacara untuk menuntut orang tuanya. Anna ingin memiliki kuasa penuh atas tubuhnya sendiri dan tak ingin dimanfaatkan secara semena-mena. Permasalahan ini menimbulkan dilema yang menyayat hati bagi kedua orang tua kakak beradik itu.
2. Bridge To Terabithia – Katherine Paterson
Novel ini mengisahkan tentang petualangan dan persahabatan antara Jess Aarons dan Leslie Burke. Jess adalah seorang anak laki-laki yang gemar menggambar. Ia memiliki empat orang saudara perempuan dan ia juga menjadi anak laki-laki satu-satunya di keluarga. Ayahnya tidak menyukai hobinya karena menggambar dianggap sebagai hobi anak perempuan. Karena itu, Jess sering menggambar diam-diam di kamarnya.
Sementara Leslie Burke, adalah murid baru di kelas Jess yang berkepribadian tomboy. Pada awal cerita diceritakan bahwa Jess tidak memiliki teman dan menjadi korban bullying di sekolahnya. Ia berlatih keras untuk memenangkan lomba lari yang akan diadakan di sekolahnya. Akan tetapi, ia dan peserta lain yang mayoritas adalah laki-laki justru dikalahkan oleh murid perempuan yaitu Leslie. Usut punya usut, keluarga si murid ternyata pindah di seberang rumah Jess. Walaupun pada awalnya Jess tidak mau berteman dengan Leslie, lama kelamaan ia mulai membuka hatinya. Leslie yang mengetahui Jess gemar menggambar memberikan dukungan penuh kepada Jess untuk mengembangkan hobinya tersebut. Leslie bahkan memberi Jess sekotak pewarna mahal sebagai hadiah.
3. The Little Prince – Antonie de Exupe ry
Cerita pada novel ini mengisahkan masa kecil seorang pilot yang kecewa dengan orang-orang dewasa yang menganggap gambarnya masih kurang. Meskipun ia membuat gambar yang lain namun tetap saja orang dewasa tak mampu memahami apa yang ia maksud dalam karyanya tersebut.
Bukan dukungan yang ia dapatkan malah banyak yang memintanya untuk berhenti menggambar serta fokus pada bidang lainnya. Padahal kegiatan menggambar merupakan salah satu aktivitas favoritnya. Dari sekilas cerita pembuka ini dapat ditebak bahwa penulis ingin menyampaikan kepada pembaca tentang orang dewasa yang terkadang sulit mengerti dan mengabaikan masalah di sekitar. Pada bagian selanjutnya diceritakan sang pilot telah tumbuh dewasa dan bertemu dengan pangeran kecil atau The Little Prince. Pesawat yang ia kemudikan kemudian mogok di tengah-tengah gurun sahara. Pangeran kecil tiba-tiba memintanya untuk menggambarkan seekor domba.
Sang pilot sempat tak percaya dengan sosok yang ada di hadapannya. Seorang anak kecil dengan rambut kuning keemasan dan berpakaian seperti pangeran. Setelah berkali-kali meyakinkan diri sendiri barulah sang pilot menggambar untuk sang pangeran kecil.
4. The Time Traveler’s Wife – Audrey Niffenegger
Novel ini menceritakan tentang kisah cinta yang mengikuti pernikahan antara Clare Abshire dan Henry de Tamble. Henry merupakan seorang pustakawan yang digambarkan sebagai pria biasa dengan kemampuan luar biasa. Ia mempunyai gen istimewa yang memungkinkannya untuk melakukan perjalanan waktu tanpa sadar.
Sementara, Clare istrinya, merupakan seorang seniman muda yang berbakat. Sebagai seorang istri, Clare merasa sangat sulit untuk mengatasi kemampuan istimewa Henry, suaminya. Sebab, kemampuan Henry untuk melakukan perjalanan waktu menjadi masalah yang besar bagi pernikahan mereka.
5. The Kite Runner – Khaled Hosseini
Novel ini berkisah tentang persahabatan Amir dan Hassan yang terjalin di tengah perang antara Uni Soviet dan Afganistan. Amir adalah anak keluarga kaya dari suku Pushtun, suku mayoritas yang terhormat sedangkan Hassan adalah anak Ali, pembantu di rumah Amir yang berasal dari suku Hazara, suku minoritas yang dianggap rendah di Afganistan. Amir hanya tinggal berdua dengan Baba, ayahnya yang merupakan seorang tokoh masyarakat. Sementara itu, Ibu Amir telah meninggal ketika melahirkannya.
Kematian ibunya membuat Amir menjadi pribadi tertutup dan pendiam. Amir juga pasrah saat mendapat perundungan dari tetangganya. Hassan berperan selaku penyelamat Amir saat ia ditindas orang-orang. Ia sangat menyayangi Amir dan akan melakukan apa pun untuk membahagiakan sahabatnya. Suatu hari, Amir menang dalam perlombaan layang-layang. Hasan ingin menghadiahkan layangan lawan Amir. Namun, ia dihadang dan disodomi sekelompok orang yang dipimpin oleh tetangganya, Assef. Amir tak sengaja melihat kejadian tersebut tapi ia berpura-pura tak tahu apa pun. Sifatnya yang penakut menahannya untuk menyelamatkan Hassan.