Bagi para penggemar novel, tentunya novel merupakan buku wajib baca nomor satu. Namun, sudahkah kamu membaca novel-novel import luar negeri best seller yang sedang naik daun ini.
novel import luar negeri terjemahan kini semakin banyak digemari pembaca. Selain memudahkan pembaca karena bahasanya yang sudah diterjemahkan. Pembaca pun jadi bisa menangkap alur cerita novel asal luar tersebut secara detail sekaligus terhanyut dalam ceritanya.
Ini dia beberapa rekomendasi novel import luar negeri yang wajib Kalian baca.
1. Funiculi Funicula (Before the Coffee Gets Cold)
Andai punya mesin waktu, pasti ada tempat-tempat yang ingin kita kunjungi lagi atau orang-orang yang ingin kita jumpai lagi. Ada realitas yang ingin kita ubah. Namun, bagaimana jadinya jika kita bisa melintasi waktu, tapi tak ada kenyataan yang bisa diubah?
Di sebuah gang kecil di Tokyo, terdapat sebuah kafe tua yang bisa membawa para pengunjungnya untuk menjelajah waktu. Akan tetapi, ada beberapa syarat yang perlu dipatuhi dan hal yang harus diingat. Salah satu syarat terberatnya adalah kenyataan yang sudah terjadi tidak akan pernah bisa diubah.
Kembali ke masa lalu atau pergi ke masa depan tidak akan mengubah realitas. Lalu, apa gunanya menjelajahi waktu?
Toshikazu Kawaguchi menghadirkan kisah yang begitu menarik dalam novel Funiculi Funicula. Novel karyanya pun akhirnya diterbitkan dalam terjemahan Bahasa Indonesia oleh Gramedia pada April 2021.
Dengan latar tempat di sebuah kafe tua di Tokyo, Jepang. Kita akan diajak untuk memasuki dimensi yang berbeda. Untuk menjelajahi waktu, pengunjung harus mengikuti peraturan super ketat di kafe Funicula Funicula.
Beberapa peraturannya, seperti harus duduk di kursi tertentu, harus menunggu perempuan misterius untuk beranjak dari tempat duduk tersebut, harus menghabiskan kopi yang disajikan sebelum dingin, dan harus menyadari dengan penuh bahwa kenyataan tak akan pernah berubah. Jika ada peraturan yang dilanggar, maka sang penjelajah waktu harus menanggung sebuah konsekuensi serius karena perbuatannya.
2. Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982
Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982 merupakan salah satu novel paling sensasional di Korea Selatan karena mengangkat isu misoginis, patriarki, dan kesetaraan gender. Karya Cho Nam-Joo yang ramai dibicarakan di seluruh dunia ini, pada November 2019 akhirnya diterbitkan dalam terjemahan Bahasa Indonesia oleh Gramedia.
Novel ini juga sudah difilmkan dengan judul yang sama. Dibintangi oleh Gong Yoo dan Jung Yu-mi, Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982 menceritakan kehidupan Ji-yeong dari masa ke masa serta berbagai isu dan permasalahan yang dihadapinya kala itu.
Kim Ji-yeong adalah anak perempuan yang terlahir dalam keluarga yang mengharapkan anak laki-laki, yang menjadi bulan-bulanan para guru pria di sekolah, dan yang disalahkan ayahnya ketika ia diganggu anak laki-laki dalam perjalanan pulang dari sekolah di malam hari.
Kim Ji-yeong adalah mahasiswi yang tidak pernah direkomendasikan dosen untuk bisa magang di perusahaan ternama. Ia juga karyawan teladan yang tidak pernah mendapat promosi, dan istri yang melepaskan karier serta kebebasannya demi mengasuh anak.
Bagi Ji-yeong, melepas karier setelah menikah tidaklah mudah. Walaupun suaminya selalu berusaha memberi dukungan dan semangat padanya, tetap saja tekanan dari berbagai pihak hingga cibiran dari orang asing membuat hidupnya kelabu.
Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982 merupakan novel impor best seller yang wajib Teman Grameds baca. Banyak isu terkait perempuan dalam novel ini yang akan terus jadi bahan diskusi menarik.
Melalui novel ini, wawasan dan mata kita akan terbuka lebih lebar lagi tentang besarnya perjuangan yang dilakukan banyak perempuan. Dimulai sejak kecil hingga dewasa, untuk bisa mendapatkan hidup yang diimpikan sangatlah sulit bagi kaum perempuan.
Stereotipe tentang kaum perempuan yang dianggap tidak bisa lebih baik daripada kaum pria masih kental di masyarakat. Di negara Korea Selatan yang mungkin bagi kita tampak gemerlap pun memiliki permasalahan yang sama, yaitu tentang kesetaraan gender. Bahkan, sepertinya masalah itu masih terus ada hingga sekarang.
Tak hanya itu. Novel ini pun juga menggugah kita untuk mengambil sikap serta berupaya mencari solusi terbaik agar bisa menjalani hidup yang lebih bermakna sebagai perempuan.
3. Keajaiban Toko Kelontong Namiya (The Miracles of The Namiya General Store)
Berbeda dengan kebanyakan novel karangannya yang bertema detektif dan pembunuhan. Dalam novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya, Keigo justru bercerita tentang persahabatan, keluarga, dan cinta yang sangat inspiratif. Kesuksesan novel Toko Kelontong Namiya pun membawa karya Keigo menjadi film layar lebar.
Dalam novel ini, Teman Grameds akan diajak terjebak dalam suatu aliran waktu. Tak hanya itu saja, bahkan kita juga diajak terhubung dengan orang-orang yang hidup puluhan tahun lalu.
Inilah yang dialami oleh Shota, Atsuya, dan Kohei. Mereka bertiga adalah pencuri kelas teri. Karena sedang dikejar polisi, tapi mobil mereka mendadak mogok.
Mau tak mau, mereka harus mencari tempat persembunyian untuk sementara waktu. Setidaknya mereka harus bersembunyi sampai subuh tiba.
Mereka pun menghampiri sebuah toko yang tampaknya sudah lama tak berpenghuni. Toko tersebut adalah Toko Kelontong Namiya.
Awalnya mereka bertiga hanya ingin bersembunyi dan tidur sampai keesokan pagi. Akan tetapi, Shota, Atsuya, dan Kohei malah mendapatkan pengalaman aneh. Tiba-tiba saja ada surat-surat yang datang melalui bawah pintu gulung toko.
Surat-surat itu berisi curahan hati tentang masalah yang dihadapi oleh pengirimnya. Mereka meminta saran kepada sang pemilik toko, yang tak lain bernama Kakek Namiya. Shota, Atsuya, dan Kohei yang menerima surat-surat itu pun kebingungan.
Merasa aneh, tapi ketiganya memutuskan untuk membalas setiap surat yang masuk. Setiap surat balasan yang selesai ditulis akan dimasukkan di kotak susu.
Anehnya lagi, ternyata para pengirim surat tersebut adalah sosok-sosok yang berasal dari masa lalu. Terdapat aliran waktu yang aneh yang terjadi malam itu. Hanya satu malam itu saja.